Punya produk bagus tapi penjualan kok stuck disitu-situ aja? Sudah upload tiap hari, bikin promo, bahkan kasih diskon, tapi responnya tetap dingin?
Eiits sebelum menyalahkan pasar atau kualitas produk, barangkali kamu terlupa satu hal penting. Apakah branding media sosialmu sudah tepat?
Di era digital seperti sekarang, produk tidak akan laku hanya karena kualitas produk bagus. Ia harus terlihat menarik, dipercaya, dan relevan di mata calon pembeli. Semua itu hanya bisa dicapai dengan branding yang kuat. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang jatuh ke dalam jebakan branding yang salah. Berikut 7 kesalahan branding di media sosial yang paling sering bikin produk jadi kurang laku:
1. Terlalu Fokus Jualan, Lupa Bangun Koneksi
Banyak akun hanya upload foto produk dan harga tanpa adanya interaksi. Padahal, media sosial itu soal hubungan, bukan katalog. Bangun konten yang nggak melulu jualan loh. Coba bagikan cerita di balik produk, edukasi, tips, atau testimoni pelanggan. Audiens akan lebih tertarik jika merasa terhubung dengan brand-mu.
2. Identitas Visual Tidak Konsisten
Hari ini pakai warna pastel, besok neon, lusa minimalis hitam putih. Hal ini bikin akunmu sulit dikenali dan terkesan tidak profesional. Mulai sekarang, gunakan warna, font, dan tone desain yang konsisten. Buat template atau panduan visual agar feed terlihat rapi dan mencerminkan karakter brandmu.
3. Tidak Punya “Suara” Brand yang Jelas
Caption-nya kadang terlalu formal, kadang terlalu santai. Akhirnya, audiens bingung kamu ini siapa dan ingin bicara dengan cara seperti apa. Coba tentukan gaya bahasa brand-mu, Lalu konsistenlah dengan gaya itu di semua caption, story, dan DM.
4. Mengabaikan Storytelling
Tanpa cerita, produkmu akan terasa biasa-biasa saja. Padahal orang suka cerita, apalagi yang menyentuh dan relatable. Bagikan cerita perjuangan bisnismu, proses pembuatan produk, kisah pelanggan, atau nilai yang kamu bawa. Storytelling membangun emosi yang bisa mendorong pembelian.
5. Kurang Interaksi dengan Audiens
Banyak brand hanya posting tapi tidak membalas komentar, tidak membangun percakapan, bahkan tidak pernah bertanya balik ke audiens. Di sosial media, ada banyak fitur yang bisa kamu gunakan untuk berinteraksi dengan audiens. Seperti polling, Q&A, membalas DM atau komentar secara aktif.
6. Tidak Tahu Target Market-nya Siapa
Kalau branding-mu menyasar semua orang, biasanya malah tidak kena ke siapa-siapa. Ini sering bikin kontenmu tidak relatable dan akhirnya di-skip begitu saja. Coba kenali audiensmu. Mulai dari umur, minat, masalah, gaya bahasa. Semakin kamu mengenal target market, semakin mudah membentuk branding yang pas.
7. Terlalu Mengandalkan Desain, Mengabaikan Nilai
Visual memang penting, tapi kalau isi kontennya kosong, audiens tidak akan kembali. Banyak akun yang cantik tapi tidak punya nilai. Bangun branding yang bukan hanya menarik secara visual, tapi juga membawa value yang berkesan.
Branding bukan sekadar estetika, tapi soal bagaimana kamu membangun persepsi dan kepercayaan audiens. Di media sosial, kesan pertama bisa jadi penentu apakah seseorang tertarik scroll lebih jauh atau langsung skip.
Jadi, sebelum buru-buru ganti produk atau banting harga, evaluasi dulu branding media sosialmu. Sudahkah mencerminkan kualitas produkmu?
Gado Indonesia dapat menjadi salah satu Solusi atas keresahanmu loh! Kami partner kreatif yang siap nge-boost sosial mediamu supaya tampil lebih kece, punya identitas yang kuat, dan benar-benar nyambung sama target market kamu. Bareng Gado Indonesia, waktunya akunmu naik kelas—lebih percaya diri, lebih profesional, dan pastinya lebih stand out di tengah ramainya dunia digital.
Sabtu, 14 Desember 2024 07:57 WIB
108 Pengunjung